Kecelakaan maut terjadi di Balikpapan akibat sebuah truk mengalami rem blong dan menabrak beberapa kendaraan yang berhenti di persimpangan jalan. Ternyata, truk yang menyebabkan kecelakaan maut tersebut tergolong truk ODOL atau over dimension over loading.
Hal itu berdasarkan penyelidikan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Disebutkan, dimensi truk itu tidak standar lagi. Panjang rangka truk tronton berpelat nomor KT 8534 AJ tersebut ditambah 20 cm.
“Axel atau sumbu rodanya juga ditambah satu, sehingga menjadi 3 sumbu roda,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi seperti dikutip Antara.
Truk tersebut menggunakan sistem rem Air Over Hydraulic (AOH). Sistem rem tersebut menggunakan angin dan minyak rem sekaligus.
Namun, belum dipastikan apakah penambahan panjang dan sumbu roda ini mempengaruhi sistem pengereman. Menurut keterangan polisi, pompa angin rem tidak berfungsi.
Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan penyebab rem blong yang dialami pada truk tronton tersebut diduga lantaran sopir tak memahami teknik pengereman.
“Kalau rem truk apalagi beberapa roda di belakang sumbu roda 8, ditambah dua di bagian kepalanya. Kalau ban semacam ini maka sistemnya rem angin murni, ketika rem angin murni (full air brake), remnya tidak ada, (sebetulnya, Red) mobil tidak bisa bergerak,” ujar Jusri kepada detikcom, Jumat (21/1/2022).